SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 15 Juni 2016 11:55
Rajin Menganyam Nipah, Meski Sudah Tua dan Bayaran Kecil

Yang Penting Tetap Sehat dan Tertawa Bareng

SEMANGAT: Sejumlah Sejumlah lansia menganyam daun nipah sambil menyayikan lagu daerah di kediaman Yani (50). (FOTO: RINDUWAN/RADAR SAMPIT)

Sebagian besar lansia di Kelurahan Kumai Hulu adalah pembuat anyaman daun nipah. Pekerjaan tersebut dilakoni hingga puluhan tahun dengan pendapatan yang jauh dari kata layak.

RINDUWAN, Kumai

Lingkungan RT 9 RW 03 Kelurahan Kumai Hulu, Kecamatan Kumai, tampak ramai pada Senin (13/6) pagi. Sejumlah lansia menganyam daun nipah sambil menyayikan lagu daerah di kediaman Yani (50).

Yani sendiri mencari dauh nipah dengan menyusuri sungai Kumai. “Daunya tinggal dicari di Kumai banyak. Tapi harus menyusuri sungai untuk mengambil daunnya,” kata Yani.

Untuk menganyam, dirinya dibantu oleh tetangganya. Bayarannya pun hanya Rp 10 ribu per hari.  “Sampai sekarang yang masih terus bikin ya nenek-nenek ini. Yang muda hanya sebagian kecil,” katanya.

Daun nipah yang sudah tersusun rapi ini hanya dihargai Rp 45 ribu per 100 lembar. Sedangkan untuk para pembuatnya diupah Rp 10 ribu.

“Berapapun pasti dibeli tengkulak. Tapi 100 lembar harganya Rp 45 ribu. Walaupun murah tetap kita buat untuk mengisi waktu kosong para lansia di sini,” ujarnya.

Dirinya menekuni sebagai pembuat atap dari daun nipah sudah 10 tahun. Rata-rata sehari mampu membuat 300 sampai 500 lembar daun nipah yang sudah teranyam. Hasil penjualan dibagi kepada penganyam. Terkadang bisa tiga sampai lima orang yang menganyam.

“Biasanya hanya Rp 10 ribu kita beri kepada penganyam. Kalau kalau lakunya tinggi kita beri lebih juga,” ucapnya.

Sementara, Hatiah (68) yang turut membuat anyaman daun nipah mengaku senang. “Alhamdulilah sudah 12 tahun menekuni ini. Maklum usia saya hanya bisa bekerja yang tidak berat. Buat daun nipah walaupun hasilnya kecil tidak apa-apa,” ujarnya.

Usia renta seperti dirinya terkadang hanya duduk di rumah saja, namun dirinya ikut bekerja supaya lebih sehat. Kumpul sama tetangga bisa ketawa dan mengisi waktu di hari tua.

”Dari pada di rumah paling nonton TV malah pegal-pegal. Kalau ikut menganyam sehari bisa menghasilkan 70 hingga 100 kan lumayan uangnya bisa ditabung atau untuk beli jajan. Tidak merepoti anak,” bebernya.  (***)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers