BUNTOK – Dari hasil rekontruksi yang dilakukan pihak Polres Barito Selatan (Barsel), terungkap bahwa tersangka Rekop (27) warga Desa Sei Paken, Kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA) melakukan penusukan hingga korban Riko(23), warga Desa Patas, GBA, meregang nyawa, karena mabuk dan membela sang kawan Nopiharta (24) warga Desa Sungai Paken, GBA.

“Dari rekontruksi yang dilakukan sebanyak 15 adegan, diketahui tersangka Rekop yang melakukan penusukan terhadap korban Riko hingga tewas,” kata Kapolres Barsel AKBP Yussak Angga SIK Msi melalui Kasat Reskrim AKP Ahmad Budi SIK didampingi Kapolsek GBA Ipda Nurtata, kepada Radar Palangka, Kamis (16/5) usai rekontruksi.

Ia menerangkan, hal tersebut juga didukung dari keterangan saksi-saksi yang ada di temat kejadian perkara (TKP), yang melihat bahwa tersangka Rekop berusaha membela Noviharta yang sebelumnya berkelahi dengan korban Riko, melihat hal tersebut tersangka Rekop, berlari sambil mengeluarkan senjata tajam jenis badik yang dibawanya di pinggang.

“Motif tersangka Rekop berusaha membela kawannya Noviharta yang sedang bekelahi dengan korban,”ucapnya.

Sambung Kasat, usai berlari sambil mengeluarkan badik, tersangka menusukan badiknya  kebadan korban berkali-kali, walaupun korban sudah berusaha menghindar dengan berlari melarikan diri. Namun naas korban kena tusukan dibagian belakang pinggang hingga tak bisa lagi melarikan diri.

---------- SPLIT TEXT ----------

“Merasa kena tusuk korban berlari ke sebuah rumah dan lalu teman korban membawa korban yang sudah luka parah ke puskesmas terdekat, namun nasib berkata lain setelah diakukan perawatan korban meninggal di puskesmas,” katanya.

Usai sang korban melarikan diri dan dibawa ke puskesmas hingga nyawanya tidak tertolong, tersangka menuju warung yang ada di dekat TKP dan terlibat perkelahian dengan pemuda yang ada disitu.

“Dalam perkelahian tersebut tersangka Rekop kena tusuk dibagian perut hingga luka parah, serta satu pemuda Dedi  Irama (27) warga Desa Luwir, GBA juga mengalami luka parah hingga keduanya dilarikan ke puskesmas terdekat hingga dirujuk ke RSUD jaraga sasameh Buntok,” terangnya.

Ia menambahkan, rekontruksi tersebut dilakukan untuk mendapatkan keterangan, kejelasan dan keidentikan tersangka, saksi serta barang bukti maupun unsur-unsur tindak pidana yang telah terjadi.

“Sehingga kedudukan atau peran seseorang atau barang bukti menjadi jelas,” pungkasnya.(sya*/vin)