PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail mengeluarkan peringatan keras terkait pilkada yang akan dilaksanakan di dua kabupaten di Kalteng. Dia meminta semua kontestan, pendukung, dan masyarakat agar menghindari isu berkaitan dengan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Persaingan diharapkan terjadi secara sehat.
”Saya ingatkan semua kontestan agar sama-sama menjaga situasi. Silakan bertanding dengan baik dan jangan ada yang namanya SARA di pesta lima tahunan ini,” kata Habib, Sabtu (24/9).
Tiap pasangan, ujarnya, pasti punya visi dan misi berbeda. Itulah yang digunakan sebagai alat perang tersebut. Pemilih akan melihat visi misi itu ketimbang ajakan yang tidak menguntungkan mereka. Lagipula, apabila isu SARA digunakan untuk merendahkan pasangan lain, tidak akan menguntungkan. Sebab, yang dicari pemimpin pemerintahan dan bukan pemimpin suku dan agama.
”Perlihatkan saja kelebihan masing-masing. Untuk pendukung sama juga. Saya ingatkan bisa saling menjaga dengan pendukung lainnya. Saya pikir tidak ada gunanya, habisin waktu saja kalau cuma menjatuhkan pasangan lain dengan isu seperti itu. Kan lebih baik manfaatkan waktu meningkatkan popularitas masing-masing,” tuturnya.
Selain tidak diperbolehkan dalam pilkada, SARA juga berpotensi merusak jalannya pesta demokrasi itu. Cara bertarung untuk membendung langkah dan menjegal lawan dengan menggunakan cara demikian bukan langkah tepat untuk menaikkan citra di mata masyarakat.
”Memang sejauh ini berdasarkan pantauan saya, belum ada hal seperti itu. Namun, kita perlu menyikapi ini. Tapi, kita yakin masyarakat bisa memilih pemimpin yang baik tanpa terbawa isu SARA,” tegasnya. (sho/ign)