PALANGKA RAYA – Beredarnya isu makar dengan ada pihak-pihak yang berupaya menggulingkan pemerintahan Jokowi, mendapat sorotan dari berbagai kalangan, tak terkecuali Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran.
Mengenai hal ini, Gubernur menyampaikan pernyataan sikap bahwa siap untuk membela pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dia menegaskan siap membela apabila ada okmun yang berupaya menggulingkan dan bahkan menurunkan Presiden.
“Saya Gubernur Kalteng siap membela Presiden. Bahkan saya akan menjadi yang paling depan besama masyarakat Kalteng apabila ada segelintir orang berupaya menurunkan Presiden yang sudah terpilih oleh rakyat. Hal semaca ini harus kita lakukan, karena jalannya sudah sesuai jalur,” katanya, Rabu (30/11)
Ia sangat tidak menginginkan Presiden yang sudah terpilih oleh rakyat diobok-obok, baik secara politik atau pun secara pekerjaan. Jangan sampai akibat kepentingan pribadi ataupun politik, malah membuat pemerintahan yang ada kacau balau. Hal ini jelas akan mengganggu jalannya proses pembangunan.
“Sekarang ini banyak orang pintar tetapi tidak waras. Ini yang harus kita lawan. Masyarakat Kalteng harus melawan. Yang seperti ini jangan dibiarkan, harus secepatnya kita tangkal. Jangan sampai ada okmun yang membuat kekacauan hanya untuk kepentingan pribadi,” katanya lagi.
Lebih jauh saat disinggung terkait rencana demo 2 Desember di Jakarta, orang nomor satu di ‘Bumi Tambun Bungai’ ini menyebutkan bahwa dirinya beberapa waktu lalu sudah melakukan pertemuan dengan MUI dan tokoh lintas agama untuk membahas masalah ini. Diharapkan masyarakat Kalteng tidak perlu ikut demo di Jakarta nanti.
“Dalam rangka demokrasi, kalau kita melarang (berangkat ke Jakarta), akan sangat tidak bagus. Karena ini masalah demokrasi, berarti itu hak masyarakat. Tetapi berdasarkan pertemuan dengan MUI kemarin,bahwa masalah di Jakarta jangan di bawa ke Kalteng. Sudahlah, kita serahkan pada hukum. Masyarakat Kalteng saya harapkan tidak ikut-ikutan demo,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengingatkan masyarakat Kaltengu untuk tidak ikut lebih jauh. Sekarang ini, ujarnya proses hukum sudah berjalan. Jadi, akan lebih bijaksana apabila masyarakat Kalteng lebih menghormati proses yang sedang berlangsung tanpa ikut demo.
“Insya Allah tidak ada yang berangkat. Kalau pun ada individu yang berangkat karena dasar demokrasi atas dasar demokrasi, saya rasa hal itu wajar-wajar saja, tapi saya sarankan kalau sudah selesai cepat segera pulang, dan jangan berbuat onar,” katanya mengakhiri. (sho/vin)