PALANGKA RAYA – Penangkapan kepala Badan Pertanahan Nasional Seruyan nonaktif Yusweleong Tuah karena kepemilikan narkotika, membuat institusi tersebut melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jajarannya. Ratusan pegawai, termasuk sampai kepala BPN kabupaten dan Kepala BPN Kalteng mendadak menggelar tes urine, Kamis (1/12).
Pemeriksaan itu berkerja sama dengan BNNP Kalteng. Namun, hasilnya belum diketahui. Kepala BPN Kalteng Ida Aniyati Frans mengatakan, tes urine mendadak untuk memastikan tidak ada jajaran BPN yang menggunakan narkoba. Selain tes urine, Ida juga meminta Kepala BNNP Kalteng memberikan sosialisasi dan penyuluhan bahaya narkoba kepada pengawai BPN.
”Ini untuk membuktikan kami bebas narkoba, karena presiden dan gubernur mengatakan stop narkoba dan memberantas narkoba,” ujarnya.
Ida menegaskan, bila nanti ditemukan ada yang positif menggunakan narkoba, dia memastikan akan mengambil langkah hukum dan administrasi, baik berupa teguran tertulis hingga rekomendasi pemecatan sesuai aturan hukum. ”Intinya, pasti ditindak dan tidak ada ampun. Ini sudah menjadi komitmen bersama,” ujarnya.
Ida menambahkan, tes urine akan digelar secara berkelanjutan di seluruh kantor BPN kabupaten dan kota. ”Saya sudah minta agar langsung tes tanpa pemberitahuan terhadap seluruh pengawai. Saya buka peluang dan izinkan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BNN Kalteng Kombes Pol Sumirat Dwiyanto mengatakan, tes di BPN tersebut merupakan pertama kalinya. Pihaknya sekaligus memberikan penyuluhan bahaya narkoba. ”Untuk hasilnya belum kita ketahui. Ini masih dalam proses,” ujarnya.
Sumirat menyambut baik peran aktif BPN Kalteng melakukan penyuluhan dan pemeriksaan tes urine. Hal itu sebagai wujud nyata untuk memberantas peredaran narkoba dan memberikan contoh pada instansi lain. ”Ini kami acungi jempol. Semoga instansi lain bisa mengikuti program ini,” pungkasnya. (daq/ign)