PANGKALAN BANTENG – Petani padi di Pangkalan Banteng mulai berusaha untuk menjadi petani padi modern. Selain melakukan penelitian mandiri terhadap benih padi yang akan dibudidayakan, penggunaan mesin dalam penanganan pascapanen menjadi suatu keharusan.
Kepala Balai Penyuluh pertanian (BPP) Pangkalan Banteng, Rinda Rupel mengungkapkan, petani padi saat ini tidak bisa lagi dianggap sebagai suatu pekerjaan sembarangan. Keberadaan mereka menjadi tulang punggung terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat.
”Jangan anggap remeh pekerjaan sebagai petani, modernisasi peralatan pertanian kini tengah dilakukan pemerintah,” ujarnya, Selasa (24/1).
Bila dulu peralatan bertani yang modern hanya berupa traktor tangan dan perontok gabah, kini petani sudah dibekali dengan mesin penanam padi dan pemanen otomatis. ”Sentra pertanian tanaman pangan kita ada di Berambai Makmur dan Marga Mulya. Petani di dua desa tersebut mulai menerapkan pertanian modern,” ujarnya.
Di sisi lain, penggunakan teknologi modern dalam pertanian membawa konsekuensi kurang menguntungkan bagi petani. Khususnya berkaitan dengan penggunaan tenaga kerja. Sebab, kebutuhan tenaga kerja petani dapat langsung diambil-alih teknologi. Tetapi, hal itu juga membawa keuntungan bagi petani karena dapat meningkatan hasil pertanian.
”Mulai sekarang harus kuasai cara penggunaan alat pertanian dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Camat Pangkalan Banteng Aliransyah mengatakan, modernisasi teknologi pertanian, mutlak dilakukan agar petani menghasilkan produk berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Menurutnya, modernisasi alat mesin pertanian (alsintan) sementara ini baru bisa dilakukan secara bertahap oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian kepada daerah yang selama ini terkenal sebagai sentra produksi padi.
”Selama beberapa tahun ini, bantuan alat-alat pertanian modern terus diberikan kepada kelompok tani. Itu menjadi salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan hasil pertanian,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan mengoordinasikan terjaminnya ketersediaan sarana produksi benih, pupuk, dan sarana lainnya yang diperlukan petani, serta mengoptimalkan pemanfaatan alat mesin pertanian yang tersedia. (sla/ign)