SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 18 Maret 2017 14:45
Trauma Berat, Selalu Pingsan Ingat Pembantaian

Maria Nona Isa, Anak Angkat Sekaligus Saksi Mata Kekejaman Egeneus Paceli

TRAUMA MENDALAM: Anak korban yang lemas mengetahui orangtuanya meninggal dunia.(SLAMET HARMOKO/RADAR SAMPIT)

KESADISAN Egenius Paceli meninggalkan trauma mendalam pada diri Maria Nona Isa. Gadis 14 tahun itu beberapa kali pingsan ketika teringat pembantaian terhadap orangtua angkatnya; Vius Dame-Yasinta Bura.

SLAMET HARMOKO, Pangkalan Banteng.

Pagi kemarin, di Kampung Flores di Jalur 1 RT 02 RW 02 Desa Marga Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng, warga beraktivitas seperti biasa. Hilir mudik, berangkat ke kebun mengais rezeki dengan menyadap karet.

Namun hal tersebut tak berlaku bagi Maria Nona Isa. Putri angkat pasangan Vius Dame dan Yasinta Bura itu bakal sulit melupakan Jumat kelabu saat kedua orang yang membesarkannya dicincang Egenius Paceli. Bahkan kejadian horor pembantaian sadis yang dilihatnya itu akan menjadi kenangan tak terlupakan sepanjang hidupnya.

”Pak Paceli datang bertamu seperti biasa dan bertanya mama ada di mana. Saat itu langsung saya tunjuk saja mama ada di ruang tamu sedang lihat tv,” ungkap pelajar kelas IX SMP N 1 Pangkalan Banteng itu membuka cerita.

Sambil terus terisak ia mencoba mengingat kejadian yang baru beberapa jam terpampang jelas di depan matanya. Dengan suara bergetar, gadis manis berambut keriting tipis ini mulai melanjutkan ceritanya. ”Saat itu saya baru selesai mandi, sudah pakai baju seragam tapi kepala masih berhanduk,” lanjutnya.

Ia tak menyangka, lelaki uzur yang disambutnya dengan ramah dan merupakan kawan dekat ayah angkatnya itu akan berbuat sadis layaknya pembunuh berdarah dingin. ”Pak Paceli masuk dari pintu dapur, setelah saya kasih tunjuk mama di ruang tamu dia langsung menemuinya,” katanya.

Tak terbersit rasa curiga dengan kedatangan Paceli yang saat itu diketahuinya membawa parang dan mendekati mama angkatnya, Isapun melanjutkan aktivitas seperti biasa untuk mempersiapkan diri sebelum berangkat sekolah. ”Sempat saya dengar mereka (Paceli dan Yasinta Bura) berdua berbicara, tapi entah apa yang dibicarakan,” tambahnya.

Selang beberapa saat Isa terkejut saat mendengar teriakan mamanya. Tanpa banyak pikir ia langsung mendekati sumber suara dan mendapati sang mama sudah tergeletak bersimbah darah dengan tangan kiri terpisah dari lengannya.

”Saya lihat Pak Paceli sedang memegang parang, saya kaget dan langsung teriak minta tolong sambil berlari keluar rumah,” katanya.

Rupanya teriakan Isa mengejutkan pelaku yang bergegas mengejarnya. Dengan sekuat tenaga dan diburu perasaan takut, Isa berlari menuju rumah orangtua kandungnya yang berjarak sekitar 300 meter dari TKP.

”Kaget, takut, dan pokoknya tubuh saya langsung gemetar. Langsung saya lari dan teriak minta tolong. Saya tengok ke belakang ternyata Pak Paceli mengejar saya,” katanya.

Setelah kejadian itu, ia tak tahu lagi seperti apa kondisi kedua orangtua angkatnya yang telah merawatnya sejak lahir itu. ”Saya tahu kondisi papa-mama saat orang sudah banyak, dan saya tidak berani melihat,” tuturnya mengakhiri cerita dan selanjutnya lemas tak sadarkan diri.

Sementara itu, Frans, ayah kandung Isa, menduga setelah mencoba mengejar anaknya pelaku kembali ke rumah dan mengeksekusi Vius Dame yang merupakan kerabat sekaligus tokoh masyarakat Flores di Desa eks transmigrasi itu.

Frans menuturkan, Vius Dame ditemukan tersungkur di depan pintu atau di halaman luar dapur rumahnya yang menghadap langsung ke jalan kampung dengan kondisi wajah bersimbah darah. Darah segar mengucur dengan deras dari tangan kanannya. ”Mungkin saat itu beliau keluar rumah ingin mencari pertolongan setelah ditebas berkali-kali di dalam rumah,” katanya.

Dengan kejadian itu, pihaknya berharap penegak hukum memberikan hukuman setimpal kepada pelaku. Bila perlu hilang nyawa dibalas nyawa. Karena menurutnya, pelaku ini sering berbuat onar dan meresahkan masyarakat sekitar.

”Saya maunya hilang nyawa dibalas nyawa, tapi semua saya serahkan ke polisi, saya berharap Paceli bisa dihukum mati,” katanya.

Kelakuan buruk Paceli yang diungkapkan Frans dibenarkan Parlan, kepala Desa Marga Mulya. Pelaku dikenal sudah sering mengancam membunuh orang yang berselisih paham dengannya.

Menurut Parlan, pertolongan terhadap korban bisa dibilang sedikit terlambat, pasalnya warga yang mendengar gaduh dan teriakan minta tolong masih ragu mendekat ke rumah korban. Mereka takut menjadi sasaran amukan pelaku yang saat itu sedang kesetanan sambil mengacungkan sebilah parang.

”Setelah kejadian itu warga takut mendekat, mereka takut kalau ikut disikat sama Paceli,” ungkap Parlan.

Ketakutan warga dinilai cukup wajar mengingat pelaku ini dikenal sering berbuat onar bahkan tingkah lakunya dinilai meresahkan warga. ”Pernah beberapa kali membuat resah warga, bahkan bila bertengkar dengan istrinya ancaman untuk membunuh juga sering dilakukan,” tambahnya.

Beberapa bulan lalu, kata Parlan,  istri dan anak pelaku ini sempat kabur dan berlindung di rumahnya karena ketakutan atas ancaman pembunuhan yang dilakukan Paceli. ”Pelaku ini dikenal tidak mau bekerja, tapi selalu ingin hidup enak. Selama ini yang bekerja menyadap karet itu justru istrinya,” terangnya. (***/dwi)

 


BACA JUGA

Selasa, 01 Juli 2025 11:45

Bupati Lepas Puluhan PNS yang Telah Purnatugas

SAMPIT – Puluhan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah…

Selasa, 01 Juli 2025 11:45

Pemkab Tunggu Persetujuan Pusat

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengusulkan perubahan status…

Selasa, 01 Juli 2025 11:44

Rumah Betang di Tualan Hulu Jadi Simbol Pelestarian Budaya dan Kebersamaan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendukung penuh pembangunan…

Selasa, 01 Juli 2025 11:44

Pengajuan Formasi ASN Diupayakan Melebihi Jumlah Pegawai yang Pensiun

SAMPIT–Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mengupayakan penambahan aparatur…

Senin, 30 Juni 2025 17:37

Dorong Masyarakat Kunjungi Posyandu

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menyoroti rendahnya tingkat…

Senin, 30 Juni 2025 17:36

Komitmen Pemkab Kotim Entaskan Kemiskinan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam…

Senin, 30 Juni 2025 17:36

Gali Potensi Generasi Muda Bidang Keagamaan

SAMPIT – Ratusan anak-anak dan remaja dari berbagai jenjang pendidikan…

Senin, 30 Juni 2025 17:35

Terapkan Ijazah Digital, Pastikan Penahanan Ijazah Tak Terulang

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Pendidikan…

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disdik Waspadai Siswa Tak Tercatat di Dapodik

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengingatkan pentingnya…

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disiplin ASN Jadi Prioritas, BKPSDM Kotim Tegaskan Tak Ada Pembiaran

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers