PANGKALAN BANTENG – Luapan Sungai Pakit kembali merendam SMP Negeri 3 Pangkalan Banteng. Buku-buku yang sengaja dikeringkan di aula sekolah kembali basah, bahkan terancam menjadi bubur kertas.
Sabtu (29/4) pagi, sejumlah siswa harus bersusah payah mengeluarkan ratusan buku yang basah. Padahal, sehari sebelumnya, buku-buku penunjang pembelajaran itu juga sudah hampir kering setelah kebanjiran pada 19 April lalu.
Penanggung jawab perpustakaan SMP Negeri 3 Pangkalan Banteng Deni Datubara mengungkapkan, buku yang terendam merupakan buku-buku yang sebelumnya telah dikeringkan di ruangan tersebut.
”Basah lagi, malah sepertinya ini membuat buku makin susah terselamatkan. Buku makin lengket dan lebih mudah sobek,” katanya.
Robohnya tembok keliling sekolah akibat banjir terdahulu diyakini menjadi penyebab mudahnya air luapan sungai masuk ke lingkungan sekolah.
”Tembok sudah roboh, akhirnya tidak ada penahan air lagi. Mudah sekali tergenang sekolah kami,” ungkap Supiannur, Kepala SMP Negeri 3 Pangkalan Banteng.
Dengan kondisi tersebut sekolah akan tetap berusaha mengamankan aset sekolah terutama buku-buku dengan kemampuan yang ada.
”Sudah seperti ini kondisinya, kita pindahkan saja pengeringan buku di ruangan lain yang lebih tinggi,” katanya. (sla/yit)