SAMPIT – Yumima (45) guru SMP Negeri 4 Cempaga, Desa Luwuk Bunter, Cempaga nyaris kehilangan barang berharga karena dijambret dua orang di depan stadion 29 Nopember Sampit, Rabu (7/8) sore.
Saat itu, Yumima bermaksud pulang ke rumahnya di Desa Luwuk Bunter setelah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 di kota Sampit.
Yumima pulang seorang diri mengendarai sepeda motor, dia tidak mengira ada dua remaja yang memepet sepeda motornya. Tiba-tiba salah seorang pelaku dari kanan merampas tas korban yang dijepitkan di bagian depan motor.
Berhasil menjambret, kedua pelaku langsung memacu kendaraannya dengan berkecepatan tinggi. Malang menimpa mereka, sesampainya di bundaran persimpangan Desmon Ali - Tjilik Riwut, keduanya diserempet mobil pikap dan jatuh ke aspal jalan.
"Saat itu istri saya mengejar sambil teriak jambret, kebetulan juga jambretnya jatuh. Saat itu juga kedua pelaku langsung dipukuli warga,” ujar Tuah Daniel, suami Yumima.
Cerita Tuah, tempat kejadian jambret tidak jauh dari Polsek Baamang. Kedua pelaku langsung diamankan petugas agar tidak mengalami luka parah akibat dihajar massa.
“Emosi warga terhenti setelah polisi datang. Kalau saya lihat, dua pelaku tadi babak belur dihajar warga. Mereka juga luka akibat terjatuh dari motor," cerita Tuah.
Tuah menyebutkan dalam tas istrinya berisikan benda berharga, mulai dari beberapa unit smartphone, uang, hingga surat berharga lainnya. "Setelah polisi datang, kedua pelaku langsung dibawa ke Polsek Baamang,” tandasnya. (ang/fm)