PANGKALAN BUN -Arus balik melalui Pelabuhan Panglima Utar Kumai bertambah ramai, namun intensitas kehadiran penumpang kapal melambat dan tidak secepat saat arus mudik. Tercatat oleh pihak Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kumai, total penumpang arus balik ke Kobar sejak H+2 sampai H+15 hanya 13.325 orang. Sedangkan pada saat arus mudik dari H-15 sampai H-1 terdapat 23.710 orang yang mudik ke Jawa.
Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kumai Capten Wahyu Prihanto mengatakan, arus balik di Pelabuhan Panglima Utar Kumai terus bertambah ramai. Masyarakat yang mudik untuk merayakan hari raya Idul Fitri di kampung halaman kini mulai kembali ke Kobar.
"Sesuai prediksi arus balik balik bakal bertambah ramai setelah H+7 lebaran. Dimana masyarakat yang mudik harus kembali dengan menjalani aktivitas masing-masing. Perbandingannya masih banyak saat arus mudik dibanding dengan arus balik. Sekitar belasan ribu yang belum kembali,"paparnya.
Dijelaskan Wahyu, sepanjang arus mudik dan balik angkutan lebaran tahun 2018 moda trasportasi kapal laut, total ada 50 keberangkatan dan kedatangan kapal yang disiapkan untuk mengangkut penumpang. Pengangkutan penumpang menggunakan armada kapal milik PT Pelni, PT DLU, dan PT ASDP Indonesia.
"Total ada 50 kedatangan kapal dan 28 kedatangan untuk mengangkut penumpang pada arus mudik. Sisanya 22 kedatangan mengangkut penumpang pada arus balik angkutan lebaran," tambahnya.
Menurut Wahyu, berkurangnya penumpang arus balik juga terjadi karena libur yang ditetapkan oleh Pemerintah tahun ini lebih panjang. Ditambah adanya libur anak sekolah yang lebih panjang, sehingga pemudik lebih leluasa mengatur jadwal keberangkatan mudiknya.
"Libur tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, ini juga berdampak pada pemecahan konsentrasi arus mudik lonjakan penumpang sehingga tidak fokus pada 1 titik keberangkatan di hari tertentu saja," imbuhnya.
Meski demikian pihak KSOP memastikan pihaknya akan terus memantau pergerakan arus balik pasca berakhirnya arus mudik dan balik angkutan lebaran yang ditetapkan selama 30 hari.
"Jika kita lihat anak SD dan SMP masuk sekolah itu pertengahan bulan Juli. Jadi mendekati tanggal tersebut baru banyak yang kembali,” tandas Wahyu. (rin/gus)