PANGKALAN BANTENG – Puskesmas Semanggang, Kecamatan Pangkalan Banteng, menjalani penilaian Puskesmas berprestasi tahun 2018, dimulai pada Rabu (12/9) kemarin dan berakhir pada Jumat (14/9) nanti.
Mengandalkan program Lima Kampung Rasa, Puskesmas yang menjadi penanggungjawab pelayanan kesehatan dasar di desa-desa eks Transmigrasi Pirsus ini, optimis mampu bersaing dengan nominator puskesmas berprestasi kategori pedesaan dari provinsi-provinsi lain di Indonesia.
Kepala Puskesmas Semanggang Jhoferi Sidabalok mengatakan, puskesmas berprestasi tidak hanya dinilai dari segi pelayanan kesehatan secara umum. Namun juga pada program-program kesehatan yang berhubungan langsung dengan pemberdayaan kesehatan masyarakat di desa-desa yang menjadi wilayah kerjanya.
“Penilaian pembinaan dan pemberdayaan kesehatan di masyarakat juga menjadi poin penting,” katanya, Rabu (12/9).
Dengan program kampung rasa yang dikembangkan Puskesmas Semanggang, pihaknya optimis mampu menjadi salah satu Puskesmas terbaik dari segi inovasi program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
Saat ini program kampung rasa telah dikembangkan pada empat desa yakni Kampung Rasa Cinta di Desa Kebun Agung, Kampung Rasa Sayang di Desa Sidomulyo, Kampung Rasa Bangga dan Kampung Rasa Nyaman di Desa Sungai Bengkuang, serta Kampung Rasa Gembira di Desa Arga Mulya.
“Ada lima program kampung rasa yang kita kembangkan di empat desa. Kampung-kampung ini berhasil menggerakkan masing-masing program mereka berkat kerjasama lintas sector diantaranya, Dinkes, pemerintah desa, Puskesmas, dan dari pihak swasta yakni PT Astra Agro Lestari,” terangnya.
Jhonferi melanjutkan, masing-masing nama kampung tersebut memiliki singkatan masing-masing sesuai dengan program kesehatan yang mereka kembangkan. Seperti Kampung Rasa Cinta memiliki program gerakan sadar ciptakan anak sehat. Kampung Rasa Sayang dengan gerakan sadar peduli sanitasi dan bayi serta orang gangguan jiwa. Berikutnya Kampung Rasa Bangga dengan gerakan sadar jamban keluarga dan Kampung Rasa Nyaman dengan gerakan sadar enyahkan asap rokok dan tingkatkan gizi makanan keluarga. Kemudian Kampung Rasa Gembira yang menggalakkan gerakan sadar tingkatkan gizi keluarga balita dan orang tua.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kobar, dr Fachrudin mengatakan bahwa selain penilaian administrasi, proses verifikasi pelaksanaan program kesehatan umum di Puskesmas juga akan dilakukan.
“Dan tentu saja program unggulan lima kampung rasa itu. Sepertinya baru di Kobar ini yang benar-benar programnya ada dan berjalan dengan baik di lapangan,” katanya.
Secara umum, lanjut Fachrudin, Puskesmas Semanggang ini sudah masuk nominasi tiga besar nasional. Dan penilaian ini untuk menentukan posisi juaranya.“Paling tidak kita minimal bisa dapat juara III, tapi kita optimis bisa juara I seperti tahun-tahun sebelumnya,” harap mantan Kepala Puskesmas Semanggang ini.
Sementara itu , Kepala Dinas Kesehatan Kobar Dwi Ratna mengatakan, program Kampung Rasa yang dikembangkan Puskesmas Semanggang ini merupakan singkatan dari kampung dengan gerakan sadar. Kampung ini bisa terwujud dan bersinergi dengan pelayanan di Puskesmas Semanggang.
“Kampung rasa ini bisa menjadi salah satu langkah awal untuk dikembangkan di desa-desa lain. Dengan masyarakat yang saling bekerja sama melalui gerakan sadar ini maka secara langsung masyarakat ikut aktif dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat itu sendiri,” katanya.
Dwi Ratna menambahkan, dalam hal puskesmas berprestasi ini, Kabupaten Kobar merupakan salah satu wilayah yang menjadi perhatian nasional. Karena sejak tahun 2016, puskesmas perwakilan Kobar selalu mampu menjadi yang terbaik.
“Tahun 2016 itu Puskesmas Arut Utara menjadi juara I kategori puskesmas terpencil. Disusul 2017 lalu ada Puskesmas Kotawaringin Lama juga mendapat juara I kategori yang sama. Namun untuk Puskesmas Semanngang ini kita berkompetisi di kategor puskesmas berprestasi kategori puskesmas pedesaan,” pungkasnya. (sla/gus)