SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 22 September 2020 09:37
Layanan PCR segera Fungsional

RSUD dr Murjani Sampit Tunggu Rekomendasi Izin

VISITASI: Tim visitor yang diketuai Endang Narang saat melakukan visitasi di ruang Lab PCR Biosafety Level II (BSL II) RSUD dr Murjani Sampit, Sabtu (19/9).(HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Tim visitor Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Sabtu (19/9) lalu melaksanakan visitasi ke ruang laboratorium PCR untuk menilai kesiapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit dalam memberikan pelayanan kepada pasien yang melakukan pemeriksaan tes swab.

Dari hasil visitasi yang diketuai oleh Endang Narang dan tiga dokter lain yang termasuk dalam Tim Visitor, ditemukan masih ada beberapa syarat operasional prosedur (SOP) yang harus dilengkapi.

”Ada beberapa SOP dan dokumen yang perlu dilengkapi. Maksimal ditunggu oleh Tim Visitor selama satu minggu ke depan sesuai prosedur visitasi Lab PCR,” kata Febby Yudha Herlambang, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr Murjani Sampit.

Setelah segala syarat dan ketentuan terpenuhi sesuai standar, lanjut Yudha, hasil visitasi akan dikirim ke Kementerian Kesehatan RI. ”Peralatan sarana dan prasarana penunjang ruang Lab PCR sudah siap. Dalam tujuh hari ke depan kami tingga melengkapi dokumen, selanjutnya berkas akan dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kemenkes RI,” terang Yudha.

Ruang Laboratorium Patologi Klinik untuk pemeriksaan biomoleculer Polimerase Chain Reaction (PCR) atau biasa disebut sebagai ruang khusus uji swab pasien Covid-19 di RSUD dr Murjani Sampit ditargetkan dapat beroperasi September ini. Namun, karena ada kegiatan pemeriksaan bakal calon bupati dan bupati Kotim pada 8 September lalu, persiapan tertunda.

Pantauan Radar Sampit, ruang laboratorium Patologi Klinik sebelumnya merupakan ruang gizi yang dirombak sebagai tempat Laboratorium PCR Biosafety Level II (BSL II). Ruangan ini memiliki lebar 8 meter dan panjang 10 meter yang dibuat bersekat, dilengkapi dengan pintu kaca transparan.

Ada terdapat 6 ruang yang berukuran beragam dan tak begitu luas. Ada terdapat ruang administrasi, ruang logistik tempat penyimpanan alat pelindung diri (APD), ruang ekstraksi, ruang melepas APD, ruang memasang APD, ruang pippeting, ruang PCR, ruang bersih dan tentunya satu ruang water closed (WC).

Penanggung jawab Ruang Laboratorium PCR BSL II Ikhwan Setiabudi mengatakan, ruang Laboratorium PCR berbeda seperti laboratorium umumnya. Laboratorium PCR harus memenuhi standar keamanan serta memiliki bangunan dengan tekanan negatif agar tidak mengeluarkan paparan virus hingga keluar ruangan.

”Tidak sembarang orang bisa masuk, karena ruangan ini termasuk biosafety level,” kata Ikhwan saat ditemui di ruang Laboratorium PCR.

Ikhwan mengatakan, standar yang harus dipenuhi, misalnya kelengkapan peralatan laboratorium seperti penyediaan Biosafety Cabinet (BSC) Kelas II minimal tipe A2. BSC ini merupakan area kerja lab yang dilengkapi ventilasi udara yang direkayasa, sehingga mampu menjaga keamanan petugas lab dari bahan infeksius dan menjaga material bahan  yang diolah dari kontaminasi.

”BSC ada ketentuannya. Areanya harus tertutup, dilengkapi kontak listrik yang tidak tergabung dengan peralatan lain, tidak diletakkan di depan akses pintu, tidak ditempatkan di area lalu lalang orang dan dilengkapi dengan alat pengujian,” jelasnya.

Selain itu, di dalam ruang Laboratorium PCR, ada beberapa alat penunjang yang harus tersedia, yakni Laminar air flow atau PCR hood, RT-PCR, mikropipet, autoclave yang rutin diuji sterilisasinya, alat refrigerator untuk penyimpanan reagen, alat freezer dengan suhu minus 80 derajat celcius untuk penyimpanan spesimen, coolbox, refigerated centrifuge, spindown, vortex dan peralatan pendukung lainnya.

”Selama berada di ruang Laboratorium petugas lab harus menjalankan prosedur pengoperasian sesuai SOP dan peralatan lab harus rutin dibersihkan atau pemeliharaan agar peralatan selalu steril,” ujarnya.

Di samping itu, ada senyawa kimia yang tak kalah penting dalam pemeriksaan PCR, yakni reagen. Reagen merupakan cairan senyawa kimia yang digunakan untuk pengecekan spesimen, sehingga dapat mendeteksi infeksi Covid-19 dari reaksi kimia yang dihasilkan melalui metode PCR.

”Reagen PCR ini penting untuk mendeteksi virus korona yang ada di sampel swab. Tanpa ada reagen, pemeriksaan Covid-19 dalam pengujian spesimen tidak bisa dilakukan. Saat ini ketersediaan ada 960 reagen,” ujarnya.

Sementara itu, berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM), ruang Laboratorium PCR sudah dilengkapi dengan beberapa petugas analisis dan sejumlah dokter yang siap bertugas. ”Petugas analisis dan dokter umum serta dokter spesialis patologi klinik semua sudah terlatih dan siap bertugas dengan sistem kerja shift,” pungkasnya. (hgn/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers