SAMPIT – Aksi warga Desa Pamalian, Kecamatan Kota Besi yang melakukan pemortalan di PT Tunas Agro Subur Kencana (TASK) III, kemarin (6/6) berujung pada penganiayaan.
Warga yang melakukan pemortalan dijotos oleh sejumlah petugas Satuan Pengamanan (Satpam) perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit tersebut.
Penganiayaan terjadi Senin (6/6) sekira pukul 10.15 WIB. Awalnya warga menuntut untuk bertemu dengan pihak perusahaan dan membahas permasalahan sengketa tanah di atas lahan seluas puluhan hektare.
Situasi semakin memanas ketika sejumah satpam perkebunan kelapa sawit tiba di TKP dan meminta kepada warga untuk membongkar portal.
Puluhan warga yang tidak menghiraukan apa yang diminta satpam perusahaan dan tetap meminta untuk bertemu. Saat itu, sejumlah satpam meminta dengan paksa agar portal yang dibuat warga dibongkar.
Satpam dan warga terlibat adu mulut hingga adu fisik. Salah satu petugas tanpa banyak bicara mulai melancarkan serangan dengan menginjak kaki warga hingga melayangkan bogem mentah ke bagian wajah.
Surya Nandi (37) merupakan warga yang menjadi korban penganiayaan oleh satpam perusahaan. Surya tidak hanya satu kali dianiaya, ketika korban hendak melarikan diri, satpam terus menyerang.
Baju yang dikenakan korban sobek ditarik satpam yang hingga saat ini masih belum diketahi indentitasnya.
Korban yang tidak bisa melarikan diri dengan baju yang sobek terus mendapat pukulan, atas perlakuan itu korban melapor ke pihak kepolisian.
Terpisah, Kapolsek Kota Besi Iptu M Syafuan saat dikonfirmasi membenarkan ada seorang warga yang dianiaya satpam PT TASK III.
”Kasusnya sudah kami tindak lanjuti, kami masih dalam tahap pemeriksaan korban dan saksi-saksi,” ujar Syafuan dihubungi via sambungan telepon, Senin (6/6). (mir/fm)