SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 29 Juni 2016 12:56
IRONIS!! Sektor Ini Dulu Jadi Andalan, Sekarang Tak Diperhatikan, dan Terancam Punah
Ilustrasi. (net)

SAMPIT – Kehidupan petani karet dan rotan yang tidak pernah diperhatikan bisa berdampak buruk. Komoditas yang jadi andalan petani tradisional Kalteng itu terancam punah. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, harga komoditi itu, terutama karet, kian terpuruk.

”Sejak beberapa tahun lalu, harga karet tidak ada perkembangan. Katanya harga rendah itu karena cara petani menyadap yang salah, tetapi sampai saat ini kami tidak pernah diberikan contoh agar panen dan kualitas yang baik untuk mendapatkan harga tinggi itu,” ujar Sawrino, warga Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga.

Pemkab dan provinsi seolah tak berdaya dengan harga karet yang terus terjun bebas. Kini harga karet tingkat petani hanya berkisar di angka Rp 5.000 per kilogram, sedangkan rotan Rp 2.000 per kilogramnya.

Anggi, warga Cempaga lainnya menambahkan, warga tidak segan menebang pohon karet dan menggantinya dengan kelapa sawit. Sebab, harga tidak ideal dengan biaya hidup saat ini. ”Banyak yang sudah mengganti ke sawit. Ini karena masalah harga tadi,” ujar pria yang kesehariannya berkutat dengan pekerjaan karet tersebut.

Di sisi lain, harga rotan cenderung fluktuatif. Kadang harganya menjanjikan, hingga menembus angka Rp 3.000 per kilogram. Namun, dalam beberapa bulan belakangan, komoditi itu anjlok kembali, menyentuh harga terendah.

---------- SPLIT TEXT ----------

”Kami berharap agar gubernur baru ini bisa melihat kondisi riil di lapangan untuk petani karet dan rotan, jangan hanya terima laporan dari pejabat, karena kadang laporan tidak sesuai dengan kondisi dan apa yang dirasakan di tingkat petani,” ujar Anggi.

Jika dibandingkan kenaikan harga kebutuhan pokok, lanjutnya, kondisi tersebut sangat tidak seimbang. ”Sekarang harga kebutuhan pokok itu naik semua, sedangkan komoditas itu tidak pernah naik. Kami berharap agar asosiasi petani karet dan rotan menyurati Presiden langsung untuk minta tanggung jawab, kemungkinan presiden tidak tahu kondisi rakyat di Kalteng ini menjerit,” tukasnya. (ang/ign)


BACA JUGA

Selasa, 01 Juli 2025 11:45

Bupati Lepas Puluhan PNS yang Telah Purnatugas

SAMPIT – Puluhan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah…

Selasa, 01 Juli 2025 11:45

Pemkab Tunggu Persetujuan Pusat

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengusulkan perubahan status…

Selasa, 01 Juli 2025 11:44

Rumah Betang di Tualan Hulu Jadi Simbol Pelestarian Budaya dan Kebersamaan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendukung penuh pembangunan…

Selasa, 01 Juli 2025 11:44

Pengajuan Formasi ASN Diupayakan Melebihi Jumlah Pegawai yang Pensiun

SAMPIT–Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mengupayakan penambahan aparatur…

Senin, 30 Juni 2025 17:37

Dorong Masyarakat Kunjungi Posyandu

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menyoroti rendahnya tingkat…

Senin, 30 Juni 2025 17:36

Komitmen Pemkab Kotim Entaskan Kemiskinan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam…

Senin, 30 Juni 2025 17:36

Gali Potensi Generasi Muda Bidang Keagamaan

SAMPIT – Ratusan anak-anak dan remaja dari berbagai jenjang pendidikan…

Senin, 30 Juni 2025 17:35

Terapkan Ijazah Digital, Pastikan Penahanan Ijazah Tak Terulang

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Pendidikan…

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disdik Waspadai Siswa Tak Tercatat di Dapodik

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengingatkan pentingnya…

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disiplin ASN Jadi Prioritas, BKPSDM Kotim Tegaskan Tak Ada Pembiaran

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers