PALANGKA RAYA – Ironis dan malang. Begitu nasib remaja putri berusia 17 tahun, berinisial RE. Warga Desa Murui Raya, Kecamatan Meantangai, Kabupaten Kapuas itu disetubuhi pria berinisial RU (47). Tak tanggung-tanggung RE dipaksa melayani nafsu bejad terlapor sebanyak tiga kali. Lebih miris lagi RU ternyata paman korban sendiri dan dikenal sebagai guru mengaji di desa tersebut.
Tak terima orang tua RE bersama keluarga besar akhirnya melapor ke SPKT Polda Kalteng, Kamis (18/8) siang. Kini RU masih dalam pengejaran petugas kepolisian untuk diringkus. Usai resmi dilaporkan RE langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk divisum. Rasa traumatik mendalam tampak diraut wajah korban.
RE mengakui perkosaan dan persetubuhan berawal saat ia sering mengalami kesurupan. Dia pun diantar oleh orang tuanya untuk melakukan pengobatan kepada terlapor. Seiring waktu, ia kemudian diajari mengaji sekaligus sembari diobati dan mempertebal pengetahuan agama. Namun pada pertengahan Juli 2016 lalu dia diperkosa.
Remaja SMP itu mengakui pada awal ia berada di kediaman terlapor diperlakukan sangat baik. Namun lama kelamaan terlapor mulai melakukan perbuatan tidak senonoh. Bahkan terus menerus mengancam untuk tidak memberitahukan kepada orang lain tentang perkosaan tersebut.
“Saya takut, tiga kali saya digituin, diancam. Karena takut hanya pasrah tapi setelah orang tua datang saya baru cerita. Semua dilakukan di kediaman paman (terlapor, Red). Dia awalnya baik dan mengajarkan saya mengaji tetapi akhirnya memperkosa,” ucapnya sedih.
Sementara itu berdasarkan pengakuan ibu kandung korban, RI (36) awalnya korban menceritakan kejadian itu sambil nangis. Dia mengaku disetubuhi tiga kali, tetapi orantuanya tidak langsung percaya dan sempat ditanyakan kepada terlapor namun dia membantah. Tetapi karena insting seorang ibu, akhirnya ia yakin korban diperkosa.
RI menceritakan sejak SMP, korban memang kerap kali kesurupan hingga keluarga sepakat untuk melakukan pengobatan kepada terlapor. Termasuk bertujuan untuk dididik tetapi malah disetubuhi dan diperkosa.
“Anak saya disetubuhi oleh pamannya, padahal niat baik kami untuk dididik bukan diperlakukan seperti itu,” terangnya.
Kata RI saat ini korban sering melamun dan kerap kali menangis. Bahkan terkadang berdiam diri tanpa sebab akibat kejadian tersebut.
“Saya hanya minta ini ditindaklanjuti. Masa depan korban hilang dan ini saja sering menangis,” pungkasnya.
Petugas kepolisian menerangkan sudah menerima pengaduan dan laporan dari orang tua korban. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan untuk meringkus pelaku.
“Masih lidik (penyelidikan), kita akan koordinasi dengan polres setempat,” ucap petugas SPKT. (daq/vin)