PANGKALAN BUN – Penampakan buaya di Sungai Arut, Selasa (18/10) sore, membuat heboh warga. Warga berkerumun menyaksikan predator yang muncul di perairan di seberang Dermaga Pemadam Kebakaran Kobar di Kecamatan Arut Selatan itu.
Penampakan buaya itu diduga berkaitan dengan kejadian serupa di RT 09 Kelurahan Mendawai, sehari sebelumnya sekitar pukul 16.30 WIB. Anggota Damkar Kobar Rizki Dwi Fakhrozie menuturkan, ketika sampai di pos Damkar Kobar, ada seorang rekannya yang kebetulan sedang standby. Dia memberitahu bahwa ada buaya timbul di seberang dermaga.
”Berlarian kami melihat, penasaran nih. Pas sampai di dermaga, (buaya) belum muncul. Tapi di sekitar dermaga damkar dan di seberang sudah ramai orang. Kami tunggu tidak beberapa lama muncul kepalanya, habis itu tenggelam lagi, terus muncul lagi," terang Rizki, Selasa (18/10) malam.
Dilanjutkannya, akibat kejadian tersebut, aktivitas di bantaran Sungai Arut terhenti. Biasanya setiap sore warga sekitar sering mandi atau melakukan aktivitas lainnya di sungai, namun kemarin tak seorangpun yang berani turun ke lanting.
”Pokoknya aktivitas di pinggiran Sungai Arut sunyi, tidak ada yang berani turun ke lanting," tandasnya.
Hal senada disampaikan warga Gang Waru RT 03, Kelurahan Raja, sebelah Pos Damkar Kobar, Nurrahimah. Dia membenarkan dan melihat langsung buaya tersebut muncul ke permukaan air. ”Banyak yang lihat, " tuturnya.
Menurut Nurrahimah, kebanyakan warga sekitar menjadi takut dan tidak berani turun ke lanting untuk beraktivitas seperti biasanya. ”Jadi waswas, apalagi kalau sering munculkan bahaya juga, " ujarnya.
Ketua RT 09 Kelurahan Mendawai Rokli juga membenarkan bahwa buaya timbul yang menggegerkan warga bantaran Sungai Arut pada Senin sore merupakan buaya peliharaan orang yang lepas dan meminta untuk diberi makan.
”Punya orang Kotawaringin Lama, tidak tahu namanya, panjang buaya sekitar empat meter," ungkap Rokli.
Hingga pada pukul 19.30 WIB, Selasa (18/10) malam, warga sekitar masih ramai untuk melihat secara langsung buaya tersebut. Selain itu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seleksi konservasi Wilayah (SKW) II belum turun ke lapangan untuk mengamankan buaya yang menakutkan warga tersebut. (jok/dwi)