KUMAI – Kasus perkelahian yang berujung tewasnya Sofa Ariyanto (19), warga Kumai Hilir, dipicu oleh pemalakan. Insiden berdarah di simpang empat Jalan Padat Karya II dan Jalan Pemuda Selatan, Kelurahan Kumai Hilir, Kecamatan Kumai, Jumat (9/6) pukul 00.30 WIB, masih diselidiki aparat.
Informasi yang dihimpun Radar Pangkalan Bun menyebut, kejadian berawal saat Sofa Ariyanto bersama Dede, Fiki, Oman, Ikmal dan Andi nongkrong di Jalan Pemuda Selatan. Mereka diduga menghadang FD dan seorang rekannya yang sedang melintas menggunakan motor Honda Vario.
FD dimintai duit, tapi tidak mau memberi sehingga terjadi cekcok. Sofa sempat memukul Honda Vario FD dengan kayu sehingga lampu depan pecah. FD tidak terima dengan perlakuan Sofa, lantas pulang ke rumah memanggil empat rekannya untuk menyerang balik. Di sisi lain, Sofa menyatakan tidak takut akan serangan balik tersebut.
"Rekan-rekan korban ini sudah bilang, ayo pulang saja nanti kita diserang. Korban malah menantang, ngapain takut," ujar warga di lokasi kejadian.
Berselang waktu satu jam, enam pemuda dari Kelurahan Candi menyerang korban di Jalan Pemuda Selatan. Salah satu teman FD membawa sebuah benda tajam. Mendapat serangan balik, rekan-rekan Sofa lari menyelamatkan diri, sedangkan Sofa melakukan perlawanan seorang diri dengan membawa sebuah balok kayu.
Pertama ditusuk, Sofa masih melawan. Kedua kalinya ditusuk juga masih melawan menggunakan kayu. Yang ketiga kalinya dia mendapat tebasan tepat di dada. Sofa langsung roboh di Simpang 4, Jalan Padat Karya II dan Jalan Pemuda Selatan, Kelurahan Kumai Hilir, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Jumat (9/6) sekitar pukul 00.30 WIB. Saking besarnya luka menganga di dada, jantung Sofa keluar dari sarangnya.
Lokasi kejadian tersebut memang sering dipakai untuk nongkrong para pemuda. Selain nongkrong, lokasi tersebut uga menjadi tempat pacaran, pesta miras, dan juga balapan liar.
"Korban ini pengangguran, kesehariannya memang seperti itu, sering nongkrong di lokasi tersebut. Cerita yang beredar banyak versi, ada yang bilang korban ini dikeroyok enam orang, ada juga yang bilang empat orang," tutur warga. (jok/yit)