PALANGKA RAYA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI memberikan penghargaan kepada 17 destinasi di Indonesia, melalui penganugerahan Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2018.
Dari 17 destinasi wisata yang mendapat penghargaan tersebut, satu di antaranya berasal dari Kalimantan Tengah, yakni Taman Nasional Tanjung Puting.
Taman nasional yang terletak di Semenanjung Barat Daya Provinsi Kalteng ini meraih prestasi pada kategori “pemenang hijau”. Tanjung Putting yang berada di Kotawaringin Barat ini menjadi satu-satunya destinasi wisata di Pulau Kalimantan yang mendapat penganugerahan ISTA 2018.
“Hasil yang membanggakan tersebut merupakan pengakuan pihak Kemenpar, bahwa destinasi Tanjung Puting telah mampu melaksanakan prinsip pariwisata berkelanjutan serta produk wisata berkelanjutan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng Guntur Talajan, Minggu (2/12).
Dijelaskan Guntur, ISTA ini merupakan ajang tertinggi atau eskalasi pencapaian tingkat nasional, terutama terhadap keberhasilan kepariwisataan suatu daerah yang mampu mengembangkan kepariwisatan.
Taman Nasional Tanjung Puting sendiri oleh pihak Kemenpar ditetapkan masuk 17 pemenang pengelola destinasi wisata yang mampu menerapkan pariwisata berkelanjutan dari jumlah pendaftar sebanyak 176 destinasi wisata.
"Ini juga sejalan dengan harapan Kementrian Pariwisata yang berkomitmen sekaligus mendorong penerapan prinsip-prinsip dasar berkelanjujtan. Dalam arti kata sinergitas antara pelaku wisata dengan pemerintah daerah menjadi hal yang diharapkan,” ucapnya.
Apa yang telah diraih Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) dalam ajang tersebut, maka menjadi tantangan, bagaimana ke depan para pemangku kepentingan serta pihak terkait bersama-sama dengan pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisata yang disertai dengan proram inovasi pembangunan wisata secara berkelanjutan.
"Ya, seperti kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, bahwa ajang ISTA merupakan ajang promosi sekaligus branding destinasi wisata ditingkat nasional maupun internasional. Terutama berdampak pada tingkat kunjungan wisata,” ucapnya.
Dijelaskan Guntur, ajang ISTA 2018 merupakan penyelenggaraan yang digelar untuk kedua kalinya oleh Kementrian Pariwisata, dimana untuk tahun ini mengangkat tema “Local Wisdom for Sustainable Development” atau kearifan lokal untuk pariwisata berkelanjutan.
“Dengan statusnya sebagai Taman Nasional yang terus terjaga kelestarian, sehingga memiliki daya tarik wisata. Ini merupakan kerja keras dari semua pelaku wisata dan pemerintah daerah, baik Pemerintah Provinsi Kalteng maupun Pemkab Kobar,” pungkasnya. (sho/fm)