PANGKALAN BUN - Hingga akhir bulan Juli 2017, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) tidak ada mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan dengan permintaan Crude Palm Oil (CPO) ditingkat pasar global yang menurun.
Seperti diungkapkan salah satu petani Sawit di Kelurahan Baru, Antung Toni, menurutnya untuk harga Tandan Buah Segar (TBS) komoditi kelapa sawit pada bulan Juli 2017 terjadi dua kali penurunan harga secara signifikan. Menurutnya ini disebabkan oleh permintaan CPO pada pasar global semakin menurun, sehingga berakibat pada turunnya TBS di tingkat pengepul.
"Dibanding bulan Juni 2017 kemarin turun Rp 50, karena saat ini permintaan CPO khusus di Cina dan Eropa menurun," ungkapnya, Senin (31/7) kepada Radar Pangkalan Bun.
Toni menjelaskan, saat ini untuk harga di tingkat pengepul masih Rp 1.100 per kilogram, sedangkan ditingkat Pabrik Kelapa Sawit (PKS) khusus di PT. Kalimantan Sawit Abadi (KSA) Kobar Rp 1.330. Naik turunnya harga sawit sebenarnya bukan dari permainan perusahaan dalam membeli TBS.
"Dulu pernah dibawah Rp 1.000, kemudian rebound kembali dan sampai Rp 1.500,"tambahnya.
Sementara itu Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kobar, Faturrahman memaparkan, pada bulan Juli 2017 kemarin, Indeks Kernel berada dalam persentase 84,20 persen dengan harga CPO Rp 7.556,89 per kilogram dan harga Kernel Rp 4.906,21 per kilogram.
"Mengikuti harga minyak dunia, kalau naik kita ikut baik, kalau turun harga sawit ikut turun juga,"tambahnya.
Diuraikannya, berikut penetapan harga TBS periode periode 1 Juli hingga 31 Juli 2017 : kelapa sawit umur 3 tahun sebesar Rp 1.151,03, kelapa sawit umur 4 tahun Rp 1.264,09, kelapa sawit umur 5 tahun Rp 1.378,25, kelapa sawit umur 6 tahun Rp 1.402,46, kelapa sawit umur 7 tahun Rp 1.445,18. Selanjutnya, kelapa sawit umur 8 tahun Rp 1.508,04, kelapa sawit umur 9 tahun Rp 1.542,14, kelapa sawit umur 10 tahun-20 tahun Rp 1.601,64, kelapa sawit umur 21 tahun Rp 1.568,56 dan kelapa sawit umur 22 tahun 1.535,47.
"yang masih menjadi kendala kita yakni menyeragamkan harga, karena di tingkat petani saja banyak yang berbeda. Mengatasinya, setiap bulan kita rapatkan dengan PBS yang mempunyai plasma, termasuk pihak koperasi bidang perkebunan dan para petani," pungkas Faturrahman.
Ditambahkannya, hasil produksi selama tahun 2016 untuk komoditi kelapa sawit di Kobar mencapai 68.432,21 ton. Jumlah itu mengalami sedikit peningkatan dibanding tahun 2015 mencapai 68.212,85 ton. Jumlah produksi tersebut dari para pekebun mencapai 14.100 Kepala Keluarga. (jok/gus)