PANGKALAN BANTENG-Dengan makin buruknya kondisi air, sungai Semanggang dinilai kurang layak untuk dijadikan kawasan budidaya ikan keramba. Itu terungkap setelah Dinas perikanan Kobar melakukan pemeriksaan kondisi air dan juga ekosistem di kawasan tersebut.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Dinas Perikanan Kobar, Hepi memaparkan, dari uji sampel air yang mereka lakukan, didapati kandungan Amonium atau dikenal dengan amoniak (NH4) dalam air yang dianggap di atas ambang batas.
”Amoniumnya cukup tinggi, seharusnyanya 0,016 ppm yang diperbolehkan. Namun dari sampel yang kita ambil didapati sebasar 0.16 ppm. Jadi sekitar 10 kali lipat bila dibandingkan dengan batas yang ditentukan,”ujarnya, Selasa (14/3) siang.
Menurut Heri, dengan kondisi tersebut, perairan Sungai Semanggang terutama di kawasan bawah jembatan dinilai kurang layak untuk ikan budidaya keramba.”Memang disitu bukan tempat yang kita rekomendasikan sebagai lokasi budidaya ikan keramba, karena lokasi itu dianggap beresiko tinggi,”tegasnya.
Pihaknya juga mengakui, Dinas Perikanan Kobar pernah melakukan ujicoba beberapa kali dalam kawasan tersebut, namun hasilnya tetap kurang maksimal.”Dulu kita pernah uji coba di kawasan itu, namun hasilnya memang kurang baik. Sehingga kawasan itu sebenarnya tidak kita rekomendasikan,”ujar Heri.
Dengan kondisi demikian, pihaknya merekomendasikan bahwa petani keramba harus beralih ke budidaya ikan kolam. Namun untuk airnya diharapkan tidak menggunakan air dari sungai tersebut.
”Yang kita rekomendasikan memang di kolam, petani keramba kita minta untuk pindah saja. Namun sebaiknya air yang digunakan jangan air sungai itu, bisa dengan air tanah dengan sumur bor atau yang lain,”imbuh Heri.
Selain itu dari penelusurannya, Sungai Semanggang ternyata merupakan bagian hulu dari sungai yang bermuara ke Kumai. Dan pada saat-sata tertentu, air laut dapat naik dan menyebabkan air menjadi payau sehingga membuat ikan-ikan budidaya jenis air tawar tidak akan mampu bertahan.
”Di Sebukat itu kan airnya sudah payau, dan lokasi itu ada di atasnya sebukat. Saat laut pasang, airnya bisa sampai ke situ dan bisa menjadi payau,”tandas Heri. (sla/gus)